Postingan

Kecemasan Seorang Terdidik

Gambar
Oleh : Sy uhud Syayadi Amir*   PEMUDAMENUJUPERADABAN - Dari berbagai dialog perjalanan panjang, serta di pertemuan dan pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan kepada saya terkait kehidupan pemuda saat ini, khususnya dalam dunia pendidikan yang mengarah kepada persoalan hidup. Arah persoalan hidup itu lebih spesifiknya kepada persoalan kekhawatiran akan masa depan hidupnya. Secara lebih spesifiknya lagi, tentang khawatir gak bisa hidup kaya, hidup mewah, gak bisa makan, gak bisa biayai keluarganya, bahkan gak bisa beli ini, itu, dan lain-lain. Mungkin, hal ini bisa dianggap wajar apabila dipertanyakan, digelisahkan, dan dikhawatirkan oleh orang awam. Tetapi, akan menjadi persoalan besar, apabila kekhawatiran ini bisa hinggap dalam mindset pemuda yang berpendidikan, lebih-lebih berlatarbelakang Islam. Saya teringat dengan kata salah satu budayawan Indonesia saat ini, yaitu Sujiwo Tejo. Ia berkata bahwa "orang yang menghina Tuhan itu bukan hanya yang menginjak-injak Al-Qur'an, t...

Pulau Madura Menjadi Pusat Peradaban Ilmu Pengetahuan Dunia

Gambar
Oleh : Romaji  Pada suatu masa lampau, di pulau Madura, terdapat sebuah masyarakat yang hidup dengan penuh keberanian dan kecakapan. Namun, mereka menyadari bahwa untuk mencapai potensi penuh dan menghadapi tantangan dunia, mereka perlu meningkatkan pendidikan mereka. Maka, seorang pemimpin bijaksana dari Madura berkunjung ke Yunani kuno, tempat terkenal dengan kebijaksanaan dan sistem pendidikannya. Dia ingin memperoleh pengetahuan dari para filsuf terkemuka di sana, seperti Socrates, Plato, dan Aristotle. Setelah belajar dari para filsuf Yunani, pemimpin Madura itu kembali ke pulau mereka dan menggagas rencana untuk mengubah pendidikan masyarakat Madura. Dia menyadari pentingnya dialog dan refleksi, mirip dengan metode filosofi Socrates. Oleh karena itu, dia memperkenalkan diskusi kelompok dan pertanyaan kritis dalam proses belajar. Selain itu, pemimpin Madura juga terinspirasi oleh gagasan Plato tentang "akademi" dan "pendidikan ideal." Dia mendirikan sebuah inst...

Lomba Kemenangan

Gambar
  Oleh  : Syuhud Syayadi Amir* "Entah apa yang diperjuangkan!" Sembari tertawa, teman Hasan berangkat meninggalkan tempat kita nongkrong. Kebetulan kita nongkrongnya di dekat jalan raya sambil ngopi. Di dekat kita ada segerombolan orang pasang bener kemenangan. Terpampang kata visi dan misi yang jelas mengusung nama besar dan kejayaan. Sekelumit kalimat dari teman Hasan itu membuat kita tertawa dan hidup dalam perbincangan panjang lebar sekaligus dengan candaan-candaan sampai kita tidak tau mau menghentikan pembahasannya ke arah mana. Perbincangan itu lucu karena terkesan menertawakan persoalan yang dianggap serius tetapi kenyataannya lelucon. Isi bener yang keseringan tidak sesuai dengan kenyataan. Apa tidak lucu? Iya lah pastinya lucu! Jika kita menganggapnya serius, mungkin kita sudah lama hidup dalam kebisingan dan sebuah ketidakjelasan hidup bahkan kita bisa terjebak dalam dunia kemarahan sehingga memakan waktu banyak terbuang sia-sia. "Sudahlah, biarkan mereka berl...

Hakmu di Rampas

Gambar
Penulis: Syuhud Syayadi Amir, wakil Eksekutor PMP.  Kejujuran adalah harta termahal yang dimiliki manusia modern. Berani jujur adalah keberanian untuk hidup dalam kepribadian yang digempur kemunafikan. Pada saat semua orang beranggapan bahwa title lebih diprioritaskan daripada kebenaran kapasitas tak bertitle. Ketika semua orang menganggap bahwa pengalaman hanya diukur dari lebih tingginya umur. Kejujuran itu adalah kemurnian dalam menyampaikan kebenaran sejarah di zamannya sendiri. Zaman kita adalah zaman dimana manusia memiliki banyak mimpi dan cita-cita, tetapi lupa diri sebagai manusia yang harus mempertahankan nilai-nilai kemanusiaannya. Coba bayangkan, berapa banyak yang dianggap lebih berpengalaman tetapi menodai demokrasi kita dengan istilah kecurangan? Dianggap lebih tua tetapi memilih fokus pada kekayaan dirinya semata dalam dunia sosial kita? Dianggap pantas karena sudah memiliki title tetapi memiliki kenyataan pahit menjadi pemimpin bangsa? Lantas, pengalaman apa lagi y...

Isak yang Tertahan di Penghujung Jalan Cerita : teruntuk Fajar

Gambar
  Oleh : Lail Barangkali aku bisa bisikkan puisi yang terus membuncah di dadaku. Mencari rumah yang mereka inginkan hangat. Kamu.  1/ Kurasa aku terlambat menyadari bahwa kehidupan cinta layaknya pasang surut air laut. Hari ini pasang, besok dengan mudah bisa surut, meninggalkan pasir-pasir yang kehilangan harapannya. Barangkali serupa kisah kita, yang kini kupaksa untuk surut dan meniada. Matamu yang dulu dipenuhi binar, telah berubah menjadi malam yang pekat.  Kini, episode tentang kita memang telah tamat, tapi sajakku tak pernah berakhir. Dengarkanlah.  2/ Aku mengenalmu yang sehangat mentari pagi. Engkau pun laksana bunga-bunga bermekaran di taman sore, mengantarkan senja kembali ke peraduannya dengan indah. Tiap kali kamu berkelindan dalam ingat, aku tersenyum sembari memohon pada Tuhan untuk bahagiamu, dan juga ... agar aku bisa selalu di sisimu. Aku tak pernah lupa, bagaimana raut wajahmu ketika menemukanku dalam tangis. Ada yang tertahan tepat di manik matamu...

Niat Keber-Islaman Politikus Modern ?

Gambar
Oleh: Syuhud Syayadi Amir Dari pembacaan tentang istilah politik dan kaitannya dengan manusia serta manusia pemeluk agama khususnya Muslim sudah ada sejak dimana manusia itu mengenal istilah sosial yang mengalami dimensi keharmonisan dalam bersosialisasi, baik kepada alam, manusia, hingga Tuhan.. Dan yang menarik adalah manusia selalu berbeturan dengan istilah moral. Setiap manusia memiliki amanah mengemban kemanusiaannya dalam berinteraksi dengan selain dirinya yang disebut sebagai moral. Identitas kemanusiaannya harus mengantongi predikat baik untuk menghapus potensi buruk dalam dirinya. Tidak terlepas dari persoalan politik yang pastinya dikelola oleh manusia itu sendiri.  Dalam buku Identitas Politik Umat Islam karya Kuntowijoyo ini menggunakan pendekatan moral sebagai alat mengembalikan moral politikus dalam menangani persoalan publik. Menarik untuk dibaca! Selamat menikmati moral politikus saat ini. Sebagai seorang politikus yang beragama Islam harusnya menunjukkan sikap keb...

Tentang Ingatan yang Tak Kunjung Pudar: Teruntuk Senja

Gambar
  Karya : EL Seringkali rindu merebak tak tau aturan. Sekali lagi, kembali aku dibuat terpana olehnya, sosok yang kusebut cinta. 1/ Masih jelas dalam ingat, hari di mana aku menemukan sosokmu di tengah senja yang memerah. Engkau duduk menatap dengan syahdu laut biru yang mulai membias jingga, di pangkuanmu terdapat seonggok buku bersampul warna putih. Cantik. Bahkan, senja kala itu hanya mengintip di sela-sela angin. Teramat iri pada anggun yang terpancar di manik matamu. Kamu menoleh ke arahku, meninggalkan tanda tanya di sudut tatapanmu. Aku tersenyum kikuk, seolah tertangkap basah tengah mencuri ranum bibirmu. Tetap saja, aku tak bisa berpaling. Kusaksikan jilbab panjangmu yang makin berkibar diterpa angin, membawa ribuan rindu yang entah dari mana. Barangkali dari kapal yang tertambat di pelabuhan, atau dari buih yang tak kunjung memusnah. 2/ Kata orang: pertemuan pertama menyisakan rasa penasaran, pertemuan kedua menyisakan rasa rindu, dan pertemuan ketiga menciptakan rasa ing...

Membangun Sikap Toleransi di Tengah Masyarakat Modern

Gambar
Oleh : Hery Prasetiyo Laoli* Nilai agama yang semula terkikis dan terasingkan oleh sekularisme dan modernisasi mengalami sebuah kebangkitan baru dalam memasuki abad modernisme dan sekularisasi. Nilai agama yang ada pada Katolik, Protestan, Islam, Yahudi, Hindu, Buddha, dan agama serta kepercayaan lainnya mengalami sebuah kebangkitan yang dilandasi oleh meningkatnya fenomena masyarakat beriman yang sebagai born again atau lahirnya kembali Cristiani dan Neo konservatif Muslim atau Islam salaf. Namun, kembalinya kebangkitan nilai agama di tengah modernisasi lebih condong mengarah pada gerakan radikalisme ekstrem. Oleh karenanya, sangatlah diperlukan suatu konsep sebagai upaya dalam memberantas dan mencoba menghilangkan gerakan radikalisme baru, salah satunya dengan memperkuat toleransi. Dengan memperkuat toleransi, konflik agama dan radikalisme dapat dibendung gerakannya, mengingat dalam praktik konflik agama biasanya ditandai dengan sikap merasa paling benar dan menganggap bahwa kebenara...

Sejarah Singkat dan Moderasi Beragama Suku Madura dan Toraja

Gambar
  Oleh : M. Rozien Abqoriy* Indonesia adalah bangsa dengan pesona yang tak terhingga. Keanekaragaman wisata, budaya, suku, bahasa, dan dan segalanya, benar-benar menakjubkan. Kali ini, aku bakalan bahas sejarah maupun konsep moderasi beragama oleh suku terkenal dan unik yang ada di Indonesia, namanya Suku Madura dan Tana Toraja. Ketika berbicara sejarah, kita juga akan berbicara tentang sedikit banyaknya keanekaragamannya termasuk etnis, pada kali ini yaitu Suku Madura yang berprovinsi di Jawa Timur dan Tana Toraja yaitu di provinsi Sulawesi Selatan. Apakah kalian tahu asal muasal dan Moderasi Beragamanya seperti apa dari orang Madura dan orang Tana Toraja? Berikut penjelasannya. A. Sejarah Singkat Suku Madura     Suku Madura merupakan etnis dengan populasi besar di Indonesia jumlahnya sekitar 7,1 juta jiwa. Suku Madura dikenal dengan intonasi bicaranya yang sangat keras dan terdengar kasar. Walaupun begitu, mereka juga dikenal hemat disiplin dan rajin bekerja. Selain itu...

KPM Kolaboratif Nusantara IAIN Madura dan Sosok Inspiratif

Gambar
Nama lengkapnya M. Rozien Abqory biasa dipanggil Ozie. Lahir di Sumenep pada tanggal 07 November 2001. Lahir dari keluarga sederhana, tetapi semangatnya dalam dunia pendidikan tidak menjadi alasan untuk memilih berpaku pada takdir Tuhan, ia melanjutkan kuliah ke salah satu kampus ternama di Madura, tepatnya di IAIN Madura. Ozie masuk kampus pada tahun 2020 dan mengambil jurusan KPI (Komunikasi Penyiaran Islam). Ia sekarang masih semester 6 dan mau mengikuti KPM Kolaboratif Nusantara. Hal itulah yang menjadi salah satu bukti kesemangatan ozie dalam dunia pendidikannya. Ia memilih mendaftar mengikuti KPM yang diadakan IAIN Madura dengan Istilah KPM Kolaboratif Nusantara. Ia menjadi salah satu mahasiswa yang diterima untuk melaksanakan KPM Kolaboratif Nusantara dan ditempatkan di Provinsi Sulawesi Selatan, Kabupaten Toraja. Ozie aktif di berbagai organisasi kemahasiswaan. Ia sekarang menjadi ketua RTIK (Relawan Teknologi Informasi Komunikasi) di IAIN Madura, Eksekutor Komunitas PMP (...